Tuesday, February 12, 2013

Naskah Soal dan Lembar Jawaban UN 

Gunakan Barcode


 
Kota Depok— Kualitas penyelenggaraannya Ujian Nasional (UN) tahun ini semakin ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kecurangan sekaligus memperkuat kelemahan pelaksanaan di sekolah.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro menyampaikan, mulai tahun ini naskah soal UN dengan lembar jawaban tidak terpisah. Jika pada tahun lalu peserta didik dapat menggunakan lembar jawaban temannya karena terpisah, mulai tahun ini naskah soal dengan lembar jawaban UN (LJUN) merupakan satu kesatuan. “Naskah soal dan lembar jawaban UN menggunakan sistem barcode,” katanya memberikan keterangan pers di sela-sela kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Depok, Selasa (12/2).
Khairil menjelaskan, dengan menggunakan barcode, maka peserta ujian tidak dapat saling tukar kode soal seperti tahun lalu. Dia mengungkapkan, kalau keduanya dipisah maka peserta didik akan menjawab soal secara salah, yang tidak cocok dengan lembar jawaban UN-nya. “Bayangkan kalau keliru, LJUN A dengan soalnya B, pasti jelek sekali nilai si anak,” katanya.
Oleh karena itu, dalam sosialisasi pihaknya menekankan agar jangan sampai lembar jawaban ujian tertukar. Jika lembar jawaban rusak agar minta diganti berikut soalnya. “Jangan hanya meminta lembar jawabannya saja,” katanya.
Demikian sebaliknya, kalau naskah soal rusak jangan hanya minta diganti naskah soal, harus meminta ganti naskah soal beserta LJUN.  “Karena merupakan satu paket dan ada kode yang saat dipindai (scan) akan ketahuan lembar LJUN mengacu soal yang mana,” katanya.
Hal senada disampaikan Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria. Dengan barcode, kata dia, peserta didik tidak perlu lagi menulis kode soal. “Kode soal tidak akan sama dengan yang lain karena berdasarkan barcode,” katanya.
Khairil menambahkan, persiapan UN sampai saat ini sampai pada merakit soal dan diharapkan cepat selesai. Adapun jumlah soal sebanyak 20 paket untuk setiap ruang ujian berisi 20 peserta. Meski demikian, kata dia, jumlah variasi paket soal tiap provinsi sebanyak 30 buah. “Soal untuk kelas A dan kelas B bisa berbeda karena dibuat 30 paket soal, tetapi dalam ruangan tetap 20 soal,” katanya. (ASW) (sumber:http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1053)

Alasan Tidak Sukses UN



8 Alasan Siswa Tidak Lulus UN

Tidak lulus UN seakan menjadi “kiamat kecil” bagi siswa dan orang tua. Selain menanggung malu siswa akan menjadi trauma ketika harus berhadapan dengan yang namanya ujian.

  1. Pertama, lembar jawaban computer adalah lembaran “suci” yang tidak boleh sobek, berlubang, kotor, bahkan terlipat. Karena kesalahan dalam proses scanning akan menyebabkan tidak terbacanya lembar jawaban tersebut. Kotor mungkn masih bisa di hapus atau di bersihkan, tetapi jika sudah berlubang bahkan robek siswa harus mengganti lembar jawaban yang rusak itu dengan yang baru. Hasilnya jika tetap di scan tentu saja lembar jawaban tersebut tidak akan berarti apapun selain error.
  2. Kedua, karena UN dilaksanakan dalam beberapa hari yang berbedan dengan pelajaran yang berbeda, tentunya siwa harus mengisi jawaban dengan lembar jawaban yang berbeda. Inilah yang luput dari ketelitian. Terkadang ada siswa yang mengisi nama yang berbeda di lembar pertama dengan lembar yang lainnya. Tentu saja hal ini akan menyulitkan ketika nomor pesertanya pun tidak terbaca. Maka kelengkapan dan kesamaan pengisian data harus dipastikan lengkap mulai dari hari pertama hingga hari terakhir ujian.
  3. Ketiga, pensil 2 B. Pensil 2 B sebetulnya bukan syarat mutlak agar lembar jawaban computer terbaca. Pernah di ujikan jika lembar jawaban tersebut diisi dengan menggunakan spidol. Ternyata hasilnya dapat terbaca, namun kelemahan spidol adalah tidak terbaca. Mengapa harus pensil 2 B. Pensil 2 B memiliki ketebalan yang cukup agar lembar jawaban computer dapat terbaca. Tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis. Jika terlalu tebal tentu akan mengotori lembar jawaban manakala jawaban yang telah di bulatkan/disilang akan diganti dengan jawaban lainnya. Jika terlalu tipis juga potensi tidak terbaca scanner akan semakin besar. Boleh menggunakan pensil mekanik tapi pastikan isinya adalah 2B. Soal merek tidak banyak berpengaruh. Pilih juga penghapus karet yang berkualitas baik. Jangan menggunakan karet gelang untuk menghapus jawaban yang salah. Potensi penggunaan karet gelang di pelosok perlu di perhatikan para pengawas. Toh bisa saja masih ada siswa yang menggunakannya.
  4. Keempat, factor nervous saat ujian ternyata menjadi hal yang pelik. Siswa cerdas sekalipun jika tidak bisa mengontrol kegelisahannya ini akan cukup berakibat fatal. Pikiran tidak focus dan mengisi jawabanpun jadi asal-asalan. Selain harus menyiapkan materi yang harus dipelajari ternyata kesiapan mental juga penting. Jika pengawas melihat ada siswa yang merasa nervous atau gelisah sebaiknya di lakukan langkah-langkah agar siswa bisa lebih tenang dalam mengerjakan soal ujian.
  5. Kelima, factor pengawas. Ada beberapa pengawas yang mungkin tidak melakukan tugasnya dengan baik. Misalnya membiarkan siswa mencontek berjamaah. Sehingga ini akan dapat berpotensi menggoyahkan jawaban peserta. Tidak ada jaminan jika contekan-contekan yang bertebaran memiliki kode yang sama dengan soal bahkan merupakan jawaban yang tepat bagi soal yang di berikan. Artinya pengawas harus benar-benar melakukan tugasnya dengan baik agar siswa yang benar-benar siap tidak menjadi goyah karena pengawasan yang lemah sehingga menimbulkan kecurangan yang dibiarkan.
  6. Keenam, factor kesiapan tubuh. Tidak sedikit siswa yang belajar mati-matian dengan menggunakan system kebut semalam. SKS jelas sangat tidak dianjurkan. SKS hanya cocok bagi beberapa siswa tapi hasilnya pun jauh dari maksimal. Siswa sebaiknya mengangsur hafalan atau pemahamannya terhadap kisi-kisi soal ujian yang benar-benar belum dikuasai.
  7. Ketujuh, tidak memahami konsep dasar. Ada beberapa siswa yang mengerjakan soal eksakta karena sudah ada contoh soal dengan tipe yang sama. Sehingga jika diberikan dengan tipe soal yang sama siswa bisa mencontoh langkah-langkah yang sudah ada. Celakanya jika tipe soalnya berbeda siswa akan kelimpungan mencari jawabannya. Meskipun sudah open book siswa yang tidak menguasai konsep dasar dijamin tidak akan dapat menyelesakan soal yang diujikan. Jadi hendaknya guru dan orang tua benar-benar mengecek pemahaman siswa terhadap sebuah soal dengan tipe-tipe yang berbeda namun masih dengan kisi-kisi yang sama.
  8. Kedelapan, factor doa orang tua. Faktor keluarga adalah factor yang paling besar dalam mensupport siswa atau malah bisa sebaliknya. Tak jarang ada beberapa siswa yang sudah memasuki remaja seringkali memiliki masalah keluarga. Entah itu bertengkar dengan ayahnya atau ibunya. Sebaiknya sebelum ujian nasional semua permasalahan keluarga harus diselesaikan agar tidak memengaruhi pikiran siswa ketika melakukan ujian. Doa orang tua tentu akan sangat manjur jika siswa mau mematuhi orang tua.
  9. Buat para siswa yang hendak melaksanakan Ujian Nasional, tinggalkan lah sejenak kesenangan dunia. Facebook, twitter, PSP, dan segala hal yang membuat kalian terlena sebaiknya di tunda dulu. Masalah UN bukanlah masalah yang pelik jika kalian mempersiapkannya dengan baik. Seperti yang saya sebutkan diatas, lebih banyak kesalahan teknis yang dilakukan karena kecerobohan dan ketidaktelitian. Yakin Dengan Usaha Kalian Pasti Bisa!

TippS UN 2013 NyleeeNeeeeHH...



Tips Trik Sukses UAN/UN 2012/2013 NYLEneh…

  1. berdo'a sesuai dengan kepercayaan masing - masing kenapa gan? soalnya dengan do'a kita sudah mendapatkan kunci untuk membuka rahmat dari allah
  2. Jawab soal yg menurut agan -aganti anggap paling gampang lebih dahulu. Bila semuanya susah,tabahlah.
  3. Di lembar jawaban tulis nama kita sendiri, jangan nama pacar misalnya, siti nurbaeti simbiring, romantis amat.
  4. Jangan tulis nama di lembar jawaban seperti ini. “8R1PTu n0rM4N kAm4Ru”
  5. Maju tak gentar, menyontek yang benar. Nyontek gak papa asalkan dari sumber yang ada cap logo ‘HALAL’ dan diketahui kebenarannya
  6. Disaat ragu, perhatikan huruf yang bersinar, jangan buang hiu kayak permainan kertas kuning / koa
  7. Hemat waktu. Bila membawa pensil 2, kerjakan soal dengan 2 tangan sekaligus. Otak kanan untuk tangan kiri, otak kiri untuk tangan kanan (dibalik juga boleh). terbukti agan sekolah di sekolahan paporit yang BER SNI
  8. Tulis tanggal UN dengan benar.!jangan malah menulis tanggal jadian dengan pacar.
  9.  Ingat! Lingkaran jawaban itu dibuletin sampe hitam INGAT, bukan dicoblos. kata mau pilpres, masih lama gan 2014
  10.  Ingat pula 3D : dilihat,diraba,dilingkarin…  bukan di terawang pengecualian nerawang pengawas nga pake baju * nah gan, keseringan baca TS yang berbau BB akibatnya ini nerawang
  11.  Kalau tidak bisa menjawab.!, pencet bel, lalu bilang “PAS”
  12.  Ingat yang dihitamkan itu lingkaran, jangan bentuk love atau bikin motif crop-circle
  13.  Jangan terburu-buru mengerjakan soal UN hanya karena ingin nonton Dahsyat, Inbox, DeRings, dlsb.
  14.  Jawablah soal dengan biasa saja.Tidak perlu dengan kalimat- kalimat puitis berpola A-B-A-B.
  15.  Jangan duduk di kursi pengawas ketika ujian berlangsung, kursi peserta masih banyak kok
  16.  Apapun ujiannya minumnya tetap teh botol Sosro kalau bisa jangan dicampur alkohol 70% ya
  17.  Jangan pakai LJK import, cintailah produk- produk Indonesia.
  18.  Kalau ketahuan berbuat curang, segera buang semua barang yang nantinya bisa memberatkan di persidangan (makan kertas, hapus SMS, musnahkan HP dan bilang ane bukan MAHO )
  19.  Kalau sudah tidak bisa menjawab, lambaikan tangan ke kamera
  20.  Pastikan lembar jawaban yang kita isi adalah lembar jawaban kita sendiri, bukan punya teman.
  21.  Taburi garam sekitar meja, agar pengawas takut mendekat
  22.  Jangan bersandar di kursi,karena kita cuma boleh bersandar pada Tuhan YME dan berstandarkan helm standart nasional indonesia
  23.  Kalo terima paket soal/sms yg mencurigakan, telpon gegana, jangan disiram air
  24.  Pasanglah muka melas, sedikit air mata, pakailah baju robek, lalu katakan kepada pengawas “saya lapar”
  25.  Jangan kaget jika menemukan pembalut pada lembaran soal UN.Mungkin itu salah satu cara pemerintah mencegah kebocoran soal
  26.  Menulis contekan sebaiknya jangan di kertas.Di iPad dong!
  27.  Pakailah pelampung saat ujian, itu mengantisipasi jika terjadi Tsunami dadakan
  28.  Kerjakan semampumu. Jika tak bisa juga, jangan malu untuk ‘Ask the Audience’. Itulah gunanya teman
  29.  Jangan terlalu sering melihat ke pengawas, apalagi dengan tatapan yang sendu, karena itu bisa menimbulkan cinta yg terlarang
  30.  Kalau tidak bisa mengerjakan bawa pulang saja itu soal dan bilang ke pengawas buat PR
  31.  Sebagai seorang pelajar yang tahu sopan santun, maka kalaumau nyontek sebaiknya minta ijin dulu ke pengawas
  32.  Kalau tidak mau dicontek, patenkan segera hasil jawaban kita agar tidak ada pihak lain yang mengklaim.
  33.  Lembar jawaban tidak boleh sobek, terlipat atau basah. Jadi, sebelum dikumpul lebih baik disetrika dulu
  34.  Kalau otak sudah mentok searching Om Google aja
  35.  Tetap waspada jika ada paparazzi yang mengintip daribalik jendela
  36.  Kalau ada pertanyaan siapa pasangan Anang saat ini? jawabnya Ashanti ya, bukan Syahrini apalagi Krisdayanti
  37.  Pada saat UN hari ke 3 usahakan jangan menggunakan kunci jawaban hari ke 2, karena akan berakibat fatal
  38.  Kalau lagi flu dan ingus kita meler, jangan dilap pakai lembar jawaban, pakai lembar soal saja
  39.  Malu bertanya sesat dijalan. Jangan malu bertanya kepada pengawas, tapi jangan tanya no HP atau pin BB segala apalagi no BH.
  40.  Kalau semua tips tidak mempan,lakukan saja hal terakhir yg paling manjur. Bisa dilakukan semua umur dan tidak perlu bimbingan orangtua, yakni…pasrah.
  41.  Yang penting jangan ingat tips ini saat UN berlangsung jangan harapkan bantuan kalau nggak mau ditimpuk oleh pengawas .

DAFTAR VIDEO/MATERI PEMBELAJARAN BABETONO MEDIA CHANNEL

  * *Playlist Media Pembelajaran dan Aplikasi Guru   by Babetono Media Channel youtobe:* * *Dilngkapi Silabus, RPP, Modul Ajar, Soal-soal ...